Dengan adanya pandangan-pandangan negatif yang beredar mengenai kajian YATAIN oleh Drs. Minardi Mursyid, berikut tanggapan dari pengurus YATAIN..
1. Sebelum memberikan tanggapan atas tulisan saudara Guru Pinter.. perlu kami ingatkan bahwa Allah sudah mengingatkan dalam QS 49/10-12 Bahwa sesama mukmin bersaudara dan diperintahkan untuk berbuat sholeh sesame saudara… setelah itu kita dilarang saling menuduh, menjelek-jelekan….. dll bahkan ketika ada pihak yang menuduh dan menjelek-jelekkan saudara sesame mukmin maka sebenarnya dia sudah dholim. Praduga pun ternyata juga supaya dihindari karena kebanyakan praduga itu berdosa…
2. Koreksi tentang Kajian di Gumpang, Kartasura bukan dibubarkan tetapi pindah tempat di Musholla Bapak H. Darsono, dimana pada awal pembukaan kajian mengundang dari MUI Kartasura, Tokoh Muhammadiyah maupun Staf Pengajar di UMS, STAIN Surakarta dan tokoh masyarakkat lingkungan. Hingga saat ini. peserta justru bertambah baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.
3. Sebelum dipindahkan, pihak Yatain menerima undangan dialog dari beberapa pemuda yang mengatasnamakan HAMAS. Setelah pihak yatain menyiapkan berbagai peralatan yang ada dalam rangka dialoq ternyata disitu tidak terjadi dialog tetapi justru perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya dan memang yang bertindak selaku moderator adalah camat Kartasura. Berdasarkan masukan dan saran berbagai elemen karena pada saat itu akan diadakan pemilihan lurah maka pengajian dihentikan dan menurut rencana HAMAS akan mengajak dialoq pihak yatain setelah pemilu selesai … namun hingga saat ini pihak yatain tidak pernah ada undangan untuk dialog.
4. Koreksi mengenai istilah pembubaran siaran kajian Yatain di MQ FM oleh MUI Solo. Pihak Yatain memang telah membeli jam siar untuk kegiatan dakwah selama bulan romadhon namun setelah berjalan 2 kali jam siar ternyata pihak MQ FM secara sepihak menghentikan kontrak dengan alasan yang tidak jelas. Kemudian pihak Yatain mencoba mengklarifikasi permasalahan tersebut diatas namun pihak MQ FM justru mendatangkan 2 orang yang katanya mewakili Tokoh di Solo (1 orang kalau tidak salah namanya Bp. Asrori yaitu pembina salah satu lembaga/yayasan bergerak di konsultan keluarga sakinah dan 1 orang lagi namanya Bp. Wakhid yaitu pembina salah satu pondok mahasiswa di belakang UNS sekaligus anggota dewan syariah PKS) jadi bukan MUI Solo. Ketika pihak kami mempresentasikan materi… kedua tokoh itu menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada masalah dengan materi….katanya untuk sementaara tidak dilanjutkan dan mencari kesempatan yang lebih baik.. Karena memang pihak kami tidak ingin mecari masalah maka kami memutuskan untuk berhenti dan tidak dibubarkan sebagaimana yang dipersepsikan oleh saudara guru pinter.
2. Koreksi tentang Kajian di Gumpang, Kartasura bukan dibubarkan tetapi pindah tempat di Musholla Bapak H. Darsono, dimana pada awal pembukaan kajian mengundang dari MUI Kartasura, Tokoh Muhammadiyah maupun Staf Pengajar di UMS, STAIN Surakarta dan tokoh masyarakkat lingkungan. Hingga saat ini. peserta justru bertambah baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.
3. Sebelum dipindahkan, pihak Yatain menerima undangan dialog dari beberapa pemuda yang mengatasnamakan HAMAS. Setelah pihak yatain menyiapkan berbagai peralatan yang ada dalam rangka dialoq ternyata disitu tidak terjadi dialog tetapi justru perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya dan memang yang bertindak selaku moderator adalah camat Kartasura. Berdasarkan masukan dan saran berbagai elemen karena pada saat itu akan diadakan pemilihan lurah maka pengajian dihentikan dan menurut rencana HAMAS akan mengajak dialoq pihak yatain setelah pemilu selesai … namun hingga saat ini pihak yatain tidak pernah ada undangan untuk dialog.
4. Koreksi mengenai istilah pembubaran siaran kajian Yatain di MQ FM oleh MUI Solo. Pihak Yatain memang telah membeli jam siar untuk kegiatan dakwah selama bulan romadhon namun setelah berjalan 2 kali jam siar ternyata pihak MQ FM secara sepihak menghentikan kontrak dengan alasan yang tidak jelas. Kemudian pihak Yatain mencoba mengklarifikasi permasalahan tersebut diatas namun pihak MQ FM justru mendatangkan 2 orang yang katanya mewakili Tokoh di Solo (1 orang kalau tidak salah namanya Bp. Asrori yaitu pembina salah satu lembaga/yayasan bergerak di konsultan keluarga sakinah dan 1 orang lagi namanya Bp. Wakhid yaitu pembina salah satu pondok mahasiswa di belakang UNS sekaligus anggota dewan syariah PKS) jadi bukan MUI Solo. Ketika pihak kami mempresentasikan materi… kedua tokoh itu menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada masalah dengan materi….katanya untuk sementaara tidak dilanjutkan dan mencari kesempatan yang lebih baik.. Karena memang pihak kami tidak ingin mecari masalah maka kami memutuskan untuk berhenti dan tidak dibubarkan sebagaimana yang dipersepsikan oleh saudara guru pinter.
5. Mengenai pendapat Guru pinter yang mengkoreksi buku tentang kehidupan masyarakat planet di luar Bumi menurut AlQuran. Pihak Yatain menyarankan supaya guru pinter juga membuat tulisan sesuai tema diatas menurut pemahaman guru pinter….. dan hasilnya bisa didiskusikan lebih lanjut dengan kami. Kalau ternyata tulisan dari guru pinter yang lebih benar maka dengan kerendahan hati kami akan mengikuti….. namun bila tulisan guru pinter ternyata tidak logis atau mungkin belum mampu membuat tulisan sesuai tema diatas…. Maka kami tidak memaksa untuk mengikuti ……...
6. Menurut pihak Yatain buku dengan tema Kehidupan Masyarat Manusia di Luar Planet Bumi menurut AlQuran tersebut diatas memberikan petunjuk bagi umat Islam secara keseluruhan supaya tergerak mengadakan penelitian lebih lanjut tentang informasi yang sudah diberikan Allah melalui AlQuran dan bukan maksud kami untuk mencerca kondisi umat Islam saat ini seperti yang dipersepsikan oleh guru pinter.
7. Istilah “mbah Min” yang digunakan oleh Guru pinter perlu kami koreksi bahwa seluruh anggota kajian kami tidak ada yang menyebut dengan istilah itu (seolah-olah mempersepsikan pak minardi mursyid seperti dukun) justru anda yang malah banyak menggunakan istilah itu.
ttd
Yatain
7. Istilah “mbah Min” yang digunakan oleh Guru pinter perlu kami koreksi bahwa seluruh anggota kajian kami tidak ada yang menyebut dengan istilah itu (seolah-olah mempersepsikan pak minardi mursyid seperti dukun) justru anda yang malah banyak menggunakan istilah itu.
ttd
Yatain
siiiip mas brooo.....
BalasHapuskebiasaan orang di sekeliling kita...kedengkian yg muncul...bukan belajar memahami dengan arif,,,,mayoritas seakan jadi miliknya dan dalam genggamanya...tanpa menengok petunjuk AL-QUR'AN....Naudzubillah mudah"an orang seperti mereka cepat sadar akan kekeliruanya...
BalasHapusbegitu mudahnya mereka mengatakan YATAIN ingkar sunah (sesat)....tapi tanpa memahami apa itu sesat.....jangan" mereka yg sesat
BalasHapusKita diperintahkan untuk berdiskusi dengan cara yang paling baik, karena kita adalah pencari kebenaran, bukan pemilik kebenaran. Qs 16;125. Hati hati jangan sampai kita jatuh pada inkar alquran, bukan inkar sunnah. Ayo saudaraku seiman, yang kita cari adalah surga, pasti tidak mdah mencapainya.
BalasHapusSubhanallah....Al-Qur'an mmg Menakjubkan
BalasHapusSubhanallah....Al-Qur'an mmg Menakjubkan
BalasHapussy tertarik dgn penjelasan Pa Mursyid ttg pemahaman Al Qur'an,walau dikatakan sesat oleh sebagian manusia, adakah saudara2 yg bisa memberikan buku2 karya beliau....terima kasih banyak jika bisa dibantu.....
BalasHapusMendukung yatain dan ajaran pal minardi mursyid 100%........bg pemikir pemula utk membuka kesadaran, cocok. Dan penjelasan2nya Mudah dimengerti
BalasHapusSiapapun yang sesat kembalilah ke jalan yang benar.
BalasHapus